Jumat, 18 Mei 2012

Google Bentuk Google Business Groups


Apabila Anda ingin mencuri ceruk dan rezeki di pasar e-commerce, yang menurut Frost & Sullivan diperkirakan melonjak dari $349 juta pada 2010 menjadi $1.808 juta pada 2015, sebaiknya Anda masuk ke komunitas baru ini. Google, yang secara resmi membuka kantor perwakilan di Indonesia pada akhir Maret lalu, kini mulai mengedukasi para peminat bisnis online dengan membentuk Indonesia Google Business Groups atau ID GBG. ID GBG diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari diskusi, pelatihan, miling list, hingga gathering, dan lain-lain.




Jika Anda ingin bergabung, Anda juga bisa masuk ke milist ID GBG, yaitu id-gbg@googlegroups.com atau di Google+, yakni http://gplus.to/gbgindonesia. Nah, dalam waktu dekat, tepatnya pada 22 Mei 2012, ID GBG akan mengadakan pelatihan di Upper Room, Gedung Annex Lantai 11, Kompleks Wisma Nusantara, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat. Dalam pelatihan sehari itu akan dimeriahkan oleh para pembicara lokal dan asing, antara lain Yansen Kamto sebagai pendiri ID GBG; Hengky Prihatna, konsultan Google Indonesia; Ola Krainska, Head of GBG Swiss; Aileen Apolo, Head of Outreach Google South East Asia, dan lain sebagainya. Acara tersebut dibuka untuk umum dan tidak dikenakan biaya apa pun.

"Jadi, segeralah menggarap bisnis masa depan ini sebelum pasar kita dikuasai pemain asing."
Menurut pengamat e-commerce Purjono Agus Suhendro, langkah Google dalam membentuk komunitas bisnis tersebut sangat bagus. Dengan ID GBG, masyarakat Indonesia yang belum terbiasa berbisnis di dunia maya akan teredukasi dan segera bisa mempraktikkannya. "Kita tahu bahwa bisnis online merupakan dunia baru bagi kita dan sangat membutuhkan bimbingan," katanya. "Masyarakat Indonesia sendiri harus segera masuk ke bisnis baru ini, karena kalau tidak maka akan dikuasai oleh pemain asing."

Saat ini, tambah Purjono, raksasa internet dari berbagai negara mulai masuk ke pasar Indonesia dengan bermacam cara, antara lain membentuk join ventura, mengakuisisi, menginjeksi perusahaan potensial, dan bahkan memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta. Multiply, misalnya, telah secara resmi memindahkan kantor pusatnya dari Amerika Serikat ke Indonesia. "Jadi, segeralah menggarap bisnis masa depan ini sebelum pasar kita dikuasai pemain asing." [Technolator Asia] 

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons