Kamis, 17 Mei 2012

Lojai.com Bidik 6,5 Juta Pemegang Kartu Kredit

PT Agnaprosperindo Abadi lewat online department store Lojai.com yang dikembangkannya menargetkan pertumbuhan pelanggan hingga 9 juta orang dalam waktu lima tahun ke depan. Pelanggan tersebut terutama berasal dari pemegang kartu kredit yang saat ini jumlahnya sudah mencapai 6,5 juta dan terus bertambah.


Agus Tjandra, Chief Executive Officer PT Agnaprosperindo Abadi, menyatakan optimistis Lojai.com akan menjadi e-commerce nomor satu di Tanah Air karena memiliki beberapa keunggulan kompetitif seperti akses langsung dengan para pemegang kartu kredit, merchant, merek-merek besar, serta pengelola dan sumber daya manusia yang memahami target pasar.

“Basis bisnis kami berawal dari penjualan lewat katalog melalui kemitraan dengan sejumlah bank terkemuka. Pengembangan usaha ke bisnis online melalui Lojai.com merupakan langkah strategis perusahaan dalam meningkatkan layanan kepada masyarakat,” jelas Agus. Saat ini, Lojai.com telah didukung oleh 14 bank dan dalam waktu dekat akan bertambah menjadi 24 bank.

Mengantisipasi risiko penyalahgunaan kartu yang mungkin terjadi dalam e-commerce, Agus mengatakan pihaknya telah menerapkan sistem proteksi dan keamanan transaksi. Sejauh ini Lojai.com mencatatkan diri sebagai  salah satu eCommerce Retailer pertama di Indonesia yang menggunakan 3D Secure Code.

Pasar Lojai.com utamanya masih di kota-kota besar di Jawa, terutama Jakarta. Namun demikian, ke depan akan terus dikembangkan ke luar Jawa, khususnya Indonesia bagian timur. Di luar Indonesia, perusahaan juga berencana memasuki pasar Asia Tenggara, seperti Brunei, Vietnam, Thailand, dan Singapura.

Untuk mendukung bisnis utama e-commerce, dalam jangka menengah perusahaan juga merencanakan pengembangan unit bisnis pendukung, antara lain di bidang logistik, pembiayaan, jasa travel, branding (private label), dan sourcing.

Pengamat e-commerce Purjono Agus Suhendro menjelaskan bahwa apa yang dikonsepkan Lojai.com sudah tepat. “Hal penting yang harus diperhatikan dalam mengembangkan e-commerce, antara lain konsep bisnis, strategi pemasaran, infrastruktur, sistem pembayaran, dan sistem distribusinya,” tandasnya. “Dengan melibatkan penyedia kartu kredit yang lengkap, Lojai.com sudah menjawab setidaknya terkait sistem pembayarannya.”  

Berdasarkan data dari Frost & Sullivan, nilai pasar e-commerce Indonesia pada 2010 mencapai $349 juta, dan diperkirakan akan mencapai $1.808 juta pada 2015. Menurut Purjono, nilai pasar itu akan melesat lebih besar lagi jika edukasi para pemain e-commerce lebih masif lagi. “Kita menyadari bahwa masyarakat Indonesia masih banyak yang meragukan keamanan bertransaksi secara online, padahal masa depan jual-beli ada di dunia maya,” paparnya.

Ia juga berharap masyarakat Indonesia segera memperluas bisnisnya ke e-commerce demi melawan neokolonial yang kini semakin kentara. Sebagai contoh, beberapa raksasa e-commerce global asal Amerika Serikat seperti Groupon dan LivingSocial telah berekspansi ke Tanah Air dengan mengakuisisi Disdus dan DealKeren. Investor-investor asing lainnya pun berduyun-duyun menginkubasi startup-startup lokal, bahkan beberapa di antaranya membuat e-commerce sendiri. “Karena itu, sebaiknya segeralah membangun e-commerce sebelum pasar kita dikuasai pemain asing,” ungkap Purjono. [rtf]


0 komentar:

Posting Komentar

Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons