
Hasil Studi Net Index
mengidentifikasi empat tren signifikan perilaku pengguna internet di Indonesia.
Pertama, popularitas penggunaan telepon seluler (ponsel) di Indonesia selama
dua tahun terakhir menjadi penggerak utama pertumbuhan penggunaan internet, sehingga
ponsel menjadi media kedua paling banyak digunakan (55%) setelah televisi
(100%). Ponsel, yang kini mengambil alih peran warung internet (warnet) sejak
tahun lalu, telah menjadi alat untuk mengakses internet yang dominan (62%).
Hasil studi juga
menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan untuk mengakses internet melalui ponsel
meningkat dari 8 jam per minggu pada 2011 menjadi 10 jam per minggu pada 2012,
di mana hal ini menunjukkan peningkatan keterlibatan pengguna. Peningkatan tersebut
sebagian disebabkan oleh peningkatan signifikan pemilikan telepon pintar (smartphone)
(20%), di mana pengguna mulai menghabiskan waktu dan kegiatan dengan
keterlibatan tinggi seperti menjelajah internet, mencari konten, serta
informasi melalui ponsel mereka. Sementara, ponsel dengan beragam fitur masih
mendominasi, penetrasinya telah menurun 10% sejak tahun lalu.
Kedua, pertumbuhan
internet juga dikaitkan dengan bergesernya demografi di mana grup dengan usia
yang relatif lebih tua (30-50 tahun) mulai ikut menggunakan internet di
Indonesia. Misalnya, penggunaan internet di kategori kalangan usia 35-39 tahun
meningkat menjadi 52% tahun ini dari 13% empat tahun yang lalu. Pertumbuhan
secara signifikan lebih tinggi terlihat di kota besar tingkat 2 seperti
Semarang (43%), Palembang (64%) dan Makassar (59%) di mana pengguna mulai
beralih ke internet mobile.

Hal yang menarik adalah
sesudah menyaksikan peningkatan tajam baru-baru ini, penggunaan jejaring sosal
malah menunjukan tidak banyak pergerakan di tahun 2012. Berkembangnya “sosialisasi
selektif‟ yang menonjol pada hasil studi Net Index tahun lalu terus menguat
dengan hampir setengah pengguna jejaring sosial mulai merasionalisasi jaringan
dan grafik sosial mereka.
Menurut David Jeffs, Head
of Insights for India and Southeast Asia, “Pengaruh ponsel sebagai „layar
ketiga‟ yang sangat diperlukan setelah televisi dan komputer, menunjukkan
pentingnya hal ini diintegrasikan oleh pengiklan sebagai bagian kampanye
mereka.
Tren lainnya yang
berkembang adalah pertumbuhan kepemilikan telepon pintar dan konsumsi konten
terkait hiburan yang meningkat. Pemasar perlu secara proaktif mempersiapkan
strategi untuk meningatkan teknologi yang ditawarkan perangkat mobile ini
untuk menjangkau dan berhubungan dengan khalayak utama mereka dalam waktu
dekat.”
Roy Simangunsong, Country
Ambassador and Sales Director Yahoo! Indonesia mengatakan “Seiring dengan
bertumbuhnya generasi muda Indonesia yang fasih menggunakan perangkat digital
dan mobile, pemahaman yang mendalam atas kebiasaan mereka mengakses
media sangat penting.
Yahoo! TNS Net Index
merupakan studi perintis yang memainkan peran penting dalam menghubungkan merek
dengan khalayaknya secara online. Sebagai perusahaan penerbit konten terkemuka,
Yahoo! memperoleh banyak manfaat dari wawasan studi ini untuk meluncurkan
strategi online untuk rekan pengiklan kami.”
Yahoo! Net Index study
merupakan studi tahunan yang diadakan bersama TNS, salah satu grup riset pasar
terkemuka dunia. Studi ini menggabungkan metode serta teknik yang mapan dalam
pemilihan sampel untuk memastikan representasi populasi yang menyeluruh.
Responden dipilih dengan menggunakan teknik multi-stage probability sampling.
Sebanyak 3.365 responden
dari survei media umum dan 1.762 responden dari survei internet media dari
kota-kota besar termasuk Jakarta, Bodetabek, Surabaya, Bandung, Medan,
Semarang, Palembang, Makassar, Yogyakarta dan Denpasar ikut serta dalam survei
ini. Penelitian lapangan dilakukan dari Desember 2011 sampai Januari 2012.[Technolator
Asia]
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar